Guru : Paino
apa cita cita mu kalau sudah besar...?
Paino : saya mau jadi polisi pak, biar nanti, kalau ada pnjahat yang gangguin bapak, biar saya tembak.... gratisss buat pak guru...
Guru : baguss, bapak terharu.... kalau kamu
cinta...? (tanya pd Cinta,,,)
Cinta : saya mau jadi dokter pak biar nanti kalau bapak sakit biar saya obati, gratissss
Guru : ohh cintaaa bapak jadi tersanjung, nah Tumino kamu lihat teman temanmu mereka pintar dan selalu rajin belajar dan cita cita mereka tinggi sekali dan bagus bagus selain berguna bagi masa depannya juga berguna untuk orang lain sekarang giliran Tumino, apa cita2 mu...?
Tumino : pingin jadi tukang gali kuburan pak..
Guru : oh jadi kamu sudah sadar kalau kamu tidak bisa bercita
cita seperti mereka karena kamu malas, trus kenapa kamu milih sebagai
tukang gali kuburan...? apa gak ada yg laen ...?
Tumino : gak pak, saya pingin nya begitu...
Guru : apa alasan nya...?
Tumino : kan bapak bilang kalau punya cita cita itu selain berguna untuk masa depan juga berguna untuk orang lain.
Guru : ya
ya ya yaaaa……, coba kamu jelaskan maksudnya
Tumino : kalau
bapak di gangguin penjahat, terus Paino gagal menangkapnya, dan penjahat itu
melukai bapak, kemudia Cinta pun gagal mngobati bapak, saya kan bisa siapin lubang kuburan buat bapak, dan itupun GRATEEEZZ...

DIKERJAIN
Seorang anak kecil datang ingin bertanya kepada seorang laki-laki yang nampak necis berada tidak jauh darinya.
“Maaf om, boleh tanya ?. Sekarang ini jam berapa sih?”
Lelaki tersebut melipat lengan kirinya di depan dada, melihat jam tanganya dan berkata:
“Sekarang jam tiga kurang seperempat.”
Si anak mengucapkan terima kasih, lalu berkata:” Tepat jam tiga nanti om boleh mencium pantat saya.” katanya sambil melarikan diri.
Lelaki perlente tersebut merasa dilecehkan dan mengejar si anak untuk memberi pelajaran.
Ketika sedang berlari mengejar, seorang rekan kantor menghentikanya.
“Ada apa kamu lari-lari begitu?” tanya rekan tersebut.
Sambil menunjuk si anak, lelaki perlente bercerita:” Anak itu bertanya jam berapa, lalu aku jawab jam tiga kurang seperempat,..eeee.. dia bilang jam tiga tepat aq boleh mencium pantatnya.”
Temannya melihat jam dan berkata:”Lho, masih sepuluh menit lagi, kenapa buru-buru???”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar